
Dunia kehilangan salah satu ilmuwan paling berpengaruh abad ini. Narinder Singh Kapany, yang sering dijuluki sebagai “Bapak Fiber Optik“, meninggal pada 3 Desember 2020 di usia 94 tahun. Kapany bukan hanya seorang ilmuwan perintis, tetapi juga pengusaha sukses, filantropis, dan pendukung pendidikan yang berdedikasi.
Siapa Narinder Singh Kapany?
Narinder Singh Kapany adalah sosok yang membawa revolusi dalam dunia teknologi komunikasi. Dialah yang pertama kali memperkenalkan istilah “fiber optik“ dalam artikelnya di Scientific American pada tahun 1960. Selain itu, Kapany juga menulis buku pertama tentang teknologi fiber optik dan memainkan peran kunci dalam mempromosikan bidang ini di kalangan peneliti dan industri.
Kontribusinya tidak hanya terbatas pada dunia akademis. Kapany adalah pendiri beberapa perusahaan teknologi optik dan memegang lebih dari 120 paten. Penelitiannya mencakup berbagai bidang, termasuk komunikasi fiber optik, laser, instrumentasi biomedis, energi surya, dan pemantauan polusi.
Kontribusi Kapany di UC Santa Cruz
Kapany memiliki hubungan yang erat dengan University of California, Santa Cruz (UCSC). Ia menjabat sebagai Profesor Regent dari tahun 1977 hingga 1983 dan menerima Penghargaan Fiat Lux pada tahun 2008 atas dedikasinya yang luar biasa untuk universitas.
Pada tahun 1999, Kapany mendirikan Kursi Narinder Singh Kapany dalam Optoelektronik di Sekolah Teknik Baskin UCSC. Kemudian, pada tahun 2012, ia mendirikan Kursi Narinder Singh Kapany dalam Kewirausahaan. Kontribusinya juga termasuk mendirikan Pusat Inovasi dan Kewirausahaan UCSC (CIEE), di mana ia memainkan peran penting dalam mempertemukan pemikir terkemuka dari akademisi, industri, dan pemerintah untuk membahas peran inovasi dalam pendidikan tinggi.
Perjalanan Hidup yang Menginspirasi
Lahir di India, Kapany menempuh pendidikan sarjana di Universitas Agra sebelum melanjutkan studi pascasarjana di Imperial College London. Pada tahun 1955, ia meraih gelar doktor dari University of London.
Saat masih menjadi mahasiswa pascasarjana, Kapany berkolaborasi dengan Harold Hopkins dan menjadi orang pertama yang berhasil mengirimkan gambar berkualitas tinggi melalui serat optik. Penemuan ini menjadi fondasi bagi teknologi fiber optik yang kita kenal hari ini.
Warisan yang Abadi
Kapany tidak hanya meninggalkan warisan dalam dunia sains dan teknologi, tetapi juga dalam bidang budaya dan filantropi. Sebagai seorang Sikh yang bangga, ia mendirikan Yayasan Sikh pada tahun 1967 dan berkontribusi pada pendirian Kursi Studi Sikh di UC Santa Barbara pada tahun 1998.
Ia juga dikenal sebagai kolektor seni Sikh yang antusias. Pada tahun 1999, Kapany menyumbangkan koleksi seni Sikh keluarganya ke Museum Seni Asia San Francisco dan mendanai pembangunan galeri khusus untuk memamerkan karya-karya tersebut.
Penghargaan dan Pengakuan
Sepanjang hidupnya, Kapany menerima banyak penghargaan bergengsi, termasuk:
- National Medal of Technology and Innovation (2000) dari pemerintah Amerika Serikat.
- Pravasi Bharatiya Samman Award dari pemerintah India.
- Keanggotaan di Royal Academy of Engineering, Optical Society of America, dan American Association for the Advancement of Science.
Meninggalkan Keluarga dan Karya yang Abadi
Narinder Singh Kapany meninggalkan dua anak, Rajinder Singh Kapany dan Kiran Kaur, serta empat cucu: Ariana, Misha, Tara, dan Nikki. Meskipun telah tiada, warisan Kapany akan terus hidup melalui kontribusinya yang luar biasa dalam dunia sains, teknologi, dan budaya.
Kesimpulan
Narinder Singh Kapany adalah sosok visioner yang mengubah cara kita berkomunikasi dan melihat dunia. Melalui penemuan fiber optik, dedikasinya pada pendidikan, dan komitmennya pada budaya Sikh, Kapany telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan.
Selamat jalan, Bapak Fiber Optik. Warisan Anda akan terus menginspirasi generasi mendatang.
#NarinderSinghKapany #BapakFiberOptik #IlmuwanLegendaris #TeknologiFiberOptik #Filantropis #UCSC #InspirasiDunia #WarisanAbadi